Membeli Hosting dan Domain: Panduan Lengkap Membangun Website

Mas Edy

membeli hosting dan domain

Pengen punya website sendiri? Tapi bingung mau mulai dari mana? Tenang, gak usah pusing! Membangun website ternyata gampang kok, asal kamu paham konsep dasar membeli hosting dan domain. Bayangin, kamu punya toko online, blog kece, atau portofolio keren yang bisa diakses siapa aja di internet.

Gimana caranya? Yuk, simak panduan lengkapnya di sini!

Membeli hosting dan domain adalah langkah awal yang penting untuk membangun website. Hosting adalah tempat penyimpanan data website kamu, sementara domain adalah alamat website kamu di internet. Memilih hosting dan domain yang tepat akan menentukan performa dan kredibilitas website kamu.

Memilih Hosting yang Tepat

Bayangin kamu udah punya ide website keren, desainnya udah siap, tapi bingung mau pilih hosting mana? Jangan panik! Memilih hosting yang tepat itu penting banget buat website kamu, karena ini bakal ngaruh ke kecepatan, keamanan, dan performa website kamu.

Pilihannya banyak, mulai dari yang gratisan sampai yang mahal banget. Nah, buat kamu yang masih bingung, yuk kita bahas bareng-bareng jenis-jenis hosting yang ada dan tips memilih hosting yang tepat!

Perbedaan Jenis-Jenis Hosting

Hosting itu kayak rumah buat website kamu. Ada banyak jenis rumah, dari yang sederhana sampai yang mewah. Sama halnya dengan hosting, ada beberapa jenis yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Sebelum kamu meluncurkan website impianmu, pastikan kamu sudah punya hosting dan domain yang pas. Domain adalah alamat online website kamu, dan hosting adalah tempat penyimpanan data website. Nah, sebelum kamu memutuskan nama domain, ada baiknya kamu cek dulu ketersediaannya.

Kamu bisa menggunakan berbagai website untuk mengecek nama domain yang kamu inginkan, seperti Namecheap atau GoDaddy. Pastikan nama domain yang kamu pilih mudah diingat, relevan dengan website kamu, dan tersedia! Setelah nama domain aman, kamu bisa lanjut ke proses pembelian hosting dan siap-siap meluncurkan website kamu!

  • Shared Hosting:Bayangin kamu ngontrak kamar di rumah kost. Kamu nge-share ruang dan sumber daya dengan penghuni lain. Shared hosting juga gitu, kamu nge-share server dengan website lain. Ini pilihan yang murah dan cocok buat website baru yang masih kecil.Contohnya: hosting gratisan dari layanan seperti 000webhost atau Hostinger.
  • VPS Hosting:Nah, kalau ini kayak kamu ngontrak rumah sendiri, tapi di dalam komplek. Kamu punya server sendiri, tapi masih nge-share sumber daya dengan pengguna lain di server yang sama. VPS lebih powerful dari shared hosting, cocok buat website yang udah mulai rame dan butuh performa lebih tinggi.Contohnya: DigitalOcean, Linode, atau Vultr.
  • Dedicated Hosting:Ini kayak kamu punya rumah sendiri, bebas mau ngapain aja. Kamu punya server sendiri dan nggak perlu nge-share dengan siapa pun. Dedicated hosting paling mahal, tapi juga paling powerful, cocok buat website yang butuh keamanan dan performa tinggi.Contohnya: GoDaddy, Bluehost, atau HostGator.
  • Cloud Hosting NVME:Cloud Hosting Unlimited dengan SSD NVMe adalah pilihan terbaik jika Anda membutuhkan web hosting untuk kebutuhan website traffic tinggi. Didukung dengan Litespeed Enterprise Server dengan LSCache membuat website Anda dalam performa optimal.
    Contohnya: Webnesia

Membandingkan Provider Hosting

Setelah kamu tahu jenis hostingnya, saatnya milih provider hosting. Di Indonesia, banyak banget provider hosting yang bisa kamu pilih. Berikut tabel perbandingan 3 provider hosting terpopuler di Indonesia berdasarkan harga, fitur, dan reputasi:

ProviderHargaFiturReputasi
HostingerMurahFitur lengkap, uptime tinggi, layanan pelanggan responsifBagus
NiagahosterTerjangkauFitur lengkap, uptime tinggi, layanan pelanggan responsifBagus
DomainesiaMurahFitur lengkap, uptime tinggi, layanan pelanggan responsifBagus

Tabel ini hanya sebagai gambaran umum. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut tentang provider hosting lainnya dan bandingkan sendiri.

Pertanyaan Penting Sebelum Memilih Hosting

Sebelum kamu memutuskan untuk beli hosting, ada beberapa pertanyaan yang perlu kamu pertimbangkan:

  • Berapa banyak trafik website kamu?Kalau website kamu baru dan masih sepi, shared hosting bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau website kamu rame dan sering diakses, VPS atau dedicated hosting bisa jadi pilihan yang lebih baik.
  • Fitur apa yang kamu butuhkan?Perhatikan fitur-fitur yang ditawarkan oleh provider hosting, seperti database, email, SSL, dan lain sebagainya. Pastikan fitur-fitur tersebut sesuai dengan kebutuhan website kamu.
  • Berapa budget kamu?Harga hosting bisa bervariasi tergantung jenis hosting dan providernya. Pilih hosting yang sesuai dengan budget kamu, tapi jangan lupa perhatikan kualitas dan performanya.
  • Bagaimana layanan pelanggan provider hosting?Pilih provider hosting yang punya layanan pelanggan yang responsif dan mudah dihubungi. Ini penting kalau kamu butuh bantuan teknis.

Mendaftarkan Domain

gambar Membeli Domain dan Hosting

Oke, kamu udah punya ide bisnis online dan website yang keren, tapi gimana caranya orang bisa mengakses website kamu? Nah, di sinilah peran domain. Domain adalah alamat unik yang memudahkan orang menemukan website kamu di internet. Bayangkan domain sebagai alamat rumah, yang memudahkan orang menemukan rumah kamu.

Tanpa domain, website kamu bakalan jadi ‘rumah’ tanpa alamat, dan nggak ada yang bisa menemukannya!

Mendaftarkan domain itu gampang banget. Kamu tinggal cari website penyedia domain, seperti GoDaddy, Namecheap, atau Hostinger. Di sana kamu bisa cek ketersediaan nama domain yang kamu inginkan dan langsung daftar. Prosesnya mirip kayak kamu daftar akun media sosial, tinggal isi data diri dan bayar.

Cara Mendaftarkan Domain Baru

Untuk mendaftarkan domain baru, kamu perlu mengikuti beberapa langkah mudah:

  1. Pilih Penyedia Domain:Pilih website penyedia domain yang terpercaya dan menawarkan harga yang kompetitif. Beberapa pilihan populer seperti GoDaddy, Namecheap, Hostinger, dan masih banyak lagi.
  2. Cari Nama Domain:Masukkan nama domain yang kamu inginkan di kolom pencarian website penyedia domain. Website akan langsung menampilkan ketersediaan nama domain tersebut. Jika nama domain sudah terdaftar, kamu bisa coba cari alternatif lain.
  3. Pilih Masa Berlaku:Biasanya penyedia domain menawarkan beberapa pilihan masa berlaku, seperti 1 tahun, 2 tahun, atau 5 tahun. Semakin lama masa berlaku, biasanya semakin murah harganya per tahun.
  4. Lengkapi Data Diri:Isi data diri kamu dengan lengkap dan akurat, seperti nama, alamat email, dan nomor telepon. Data ini penting untuk verifikasi akun dan komunikasi selanjutnya.
  5. Bayar Domain:Pilih metode pembayaran yang tersedia, seperti kartu kredit, debit, atau transfer bank. Setelah pembayaran selesai, kamu akan mendapatkan konfirmasi pendaftaran domain dan akses ke akun kamu.

Tips Memilih Nama Domain

Pilih nama domain yang mudah diingat dan relevan dengan bisnis kamu. Berikut beberapa tips untuk memilih nama domain yang tepat:

  • Singkat dan Mudah Diingat:Nama domain yang singkat dan mudah diingat akan lebih mudah diingat oleh pengunjung dan dibagikan di media sosial.
  • Relevan dengan Bisnis:Nama domain yang relevan dengan bisnis kamu akan membantu pengunjung langsung memahami jenis bisnis yang kamu jalankan.
  • Mudah Dieja:Pastikan nama domain mudah dieja dan tidak mengandung karakter aneh yang sulit diingat.
  • Cek Ketersediaan:Sebelum kamu memutuskan nama domain, pastikan nama domain tersebut tersedia dan belum terdaftar oleh orang lain.
  • Pertimbangkan Ekstensi Domain:Ekstensi domain seperti .com, .net, atau .org bisa memberikan kesan yang berbeda pada bisnis kamu. Pilih ekstensi domain yang paling sesuai dengan jenis bisnis kamu.

Perbedaan Domain Tingkat Atas (TLD) dan Domain Tingkat Kedua (SLD)

Domain tingkat atas (TLD) dan domain tingkat kedua (SLD) adalah bagian penting dalam struktur domain. Berikut penjelasannya:

Jenis DomainPenjelasanContoh
Domain Tingkat Atas (TLD)Bagian terakhir dari nama domain, yang menunjukkan jenis organisasi atau lokasi geografis. Contohnya: .com, .net, .org, .id, .co.id.com, .net, .org, .id, .co.id
Domain Tingkat Kedua (SLD)Bagian pertama dari nama domain, yang biasanya menunjukkan nama bisnis atau organisasi. Contohnya: google, facebook, wikipediagoogle, facebook, wikipedia

Contohnya, domain google.comterdiri dari googlesebagai SLD dan .comsebagai TLD. SLD menunjukkan nama perusahaan Google, sedangkan TLD menunjukkan bahwa ini adalah situs komersial.

Menghubungkan Domain dengan Hosting: Membeli Hosting Dan Domain

Oke, sekarang kamu udah punya domain dan hosting. Tapi, gimana caranya agar domain yang kamu punya bisa mengarah ke website yang dihosting? Nah, ini dia tahap krusialnya, yaitu menghubungkan domain dengan hosting. Proses ini disebut dengan “mengarahkan domain” atau “melakukan DNS configuration”.

Intinya, kamu perlu memberi tahu server DNS (Domain Name System) agar mereka tahu alamat IP dari website kamu yang dihosting. Jadi, setiap orang yang mengetik domain kamu di browser akan langsung dialihkan ke website yang tepat.

Menggunakan cPanel, Membeli hosting dan domain

CPanel adalah salah satu kontrol panel hosting yang paling populer. Lewat cPanel, kamu bisa mengelola berbagai aspek website kamu, termasuk mengarahkan domain. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Login ke cPanel kamu. Biasanya, kamu bisa mengaksesnya melalui link yang diberikan oleh penyedia hosting kamu.
  2. Cari menu “Domain” atau “Domains” di cPanel kamu. Biasanya, menu ini berada di bagian “Domains” atau “Website”.
  3. Pilih opsi “Zone Editor” atau “DNS Zone Editor”.
  4. Di halaman Zone Editor, kamu akan melihat daftar record DNS yang sudah ada. Setiap record DNS berisi informasi tentang domain kamu, seperti nama domain, alamat IP, dan jenis record.
  5. Untuk menghubungkan domain kamu dengan hosting, kamu perlu menambahkan record DNS baru. Biasanya, kamu perlu menambahkan record “A” (Address) dan “CNAME” (Canonical Name).
  6. Record “A” digunakan untuk menghubungkan nama domain dengan alamat IP dari server hosting kamu. Isi kolom “Host” dengan “@” (at sign) untuk domain utama, atau dengan nama subdomain jika kamu ingin menghubungkan subdomain. Isi kolom “Address” dengan alamat IP dari server hosting kamu. Biasanya, kamu bisa mendapatkan alamat IP ini dari penyedia hosting kamu.
  7. Record “CNAME” digunakan untuk mengarahkan subdomain ke domain utama atau ke website lain. Isi kolom “Host” dengan nama subdomain yang ingin kamu arahkan. Isi kolom “Address” dengan nama domain utama atau nama website lain yang ingin kamu arahkan.
  8. Setelah menambahkan record DNS, klik tombol “Save” atau “Add” untuk menyimpan perubahan. Perhatikan, perubahan DNS biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk diterapkan.

Contoh konfigurasi DNS:

HostTypeValue
@A192.168.1.1
wwwCNAMEexample.com

Dalam contoh ini, record “A” dengan Host “@” mengarahkan domain utama “example.com” ke alamat IP “192.168.1.1”. Sedangkan record “CNAME” dengan Host “www” mengarahkan subdomain “www.example.com” ke domain utama “example.com”.

Ringkasan Terakhir

Nah, sekarang kamu udah tau nih cara beli hosting dan domain, langkah selanjutnya apa? Gampang, kamu tinggal pilih hosting dan domain yang sesuai dengan kebutuhan website kamu, lalu pasang website kamu! Pastikan kamu memilih hosting yang reliable dan domain yang mudah diingat.

Selamat membangun website keren dan sukses!

Also Read

Bagikan: